Tautan-tautan Akses

Inggris, Jerman Serukan Pembebasan Sandera Hamas


Warga Israel berdiri di depan tembok di Tel Avivdengan poster mendukung para sandera yang diculik kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik di Gaza antara Israel dan Hamas, 23 April 2024.
Warga Israel berdiri di depan tembok di Tel Avivdengan poster mendukung para sandera yang diculik kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik di Gaza antara Israel dan Hamas, 23 April 2024.

Para diplomat Barat pada Selasa (22/4) menyerukan agar Hamas membebaskan sandera yang tersisa di Jalur Gaza, seiring dengan peringatan 200 hari sejak serangan Hamas terhadap Israel.

“200 hari yang lalu, Hamas melakukan serangan paling mematikan terhadap warga Yahudi sejak Holocaust,” kata Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron pada platform media sosial X.

“200 hari kemudian, para sandera masih disekap, dan orang-orang yang mereka cintai terus menghadapi penderitaan yang tak terbayangkan.”

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan, “Selama para sandera tidak bebas, kami tidak akan menyerah. Hanya ketika mereka sudah pulang barulah perdamaian memiliki peluang.”

Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 250 orang menurut penghitungan Israel. Israel mengatakan para militan masih menahan sekitar 100 tawanan dan jenazah lebih dari 30 orang lainnya.

Tanggapan Israel, sebuah kampanye militer yang dikatakan bertujuan untuk melenyapkan Hamas dan memastikan kelompok teror yang oleh AS ditetapkan sebagai organisasi teror itu tidak dapat melakukan serangan pada masa depan, telah menewaskan sedikitnya 34.183 warga Palestina dan melukai lebih dari 77.000 lainnya, menurut kementerian kesehatan Gaza yang dikelola Hamas. Kementerian itu mengatakan perempuan dan anak-anak merupakan dua pertiga dari korban tewas.

Amerika Serikat mengatakan pada hari Senin (22/4) bahwa Hamas belum menyetujui “proposal yang sangat signifikan yang telah dibahas” untuk menghentikan pertempuran, pembebasan sandera yang ditahan di Gaza, pembebasan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel dan peningkatan bantuan kemanusiaan.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan kepada wartawan bahwa dalam beberapa pekan terakhir, Israel telah bergerak untuk memenuhi tuntutan Hamas dalam negosiasi, namun Hamas kemudian mengubah tuntutannya.

“Dibutuhkan dua pihak untuk membuat kesepakatan, dan saat ini Hamas telah mengisyaratkan bahwa mereka tidak menginginkan kesepakatan,” kata Miller. [lt/jm]

Forum

Recommended

XS
SM
MD
LG